Monday 16 January 2012

Aplikasi Penurunan Titik Beku Dalam Kehidupan


Click Here!
Pengertian
Titik beku atau titik leleh satu cairan adalah suhu pada saat fase padat dan cair berada dalam kesetimbangan. Suhu dimana terjadi kesetimbangan pada tekanan 1,0 atm disebut titik beku normal. Efek entropi yang sama yang menyebabkan titik didih meningkat pada larutan menyebabkan titik beku menjadi depresi. Kesetimbangan padat cair yang paling umum yaitu terjadi saat es mulai mencair pada suhu 00 C dan tekanan 1 atm. Pada suasana ini, es mulai meleleh membentuk air, bersamaan itu pula air diantara es juga membeku dan bergabung dengan balok es. Kesetimbangan akan berubah jika suhu dinaikkan atau diturunkan.
Titik beku normal suatu zat adalah suhu pada saat zat mulai meleleh atau mambeku pada tekanan 1 atmosfer (keadaan normal).Jadi bukan  pada saat zat meleleh atau membeku. Pada  titik beku, padat dan cair memiliki tekanan uap yang sama dan tekanan uap lebih rendah dalam larutan dibandingkan dalam cairan murni, membutuhkan suhu yang lebih rendah untuk mencapai keseimbangan.  Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami perubahan. Misalnya, titik beku air adalah 00 C . Namun, dengan adanya zat terlarut pada suhu 00 C air belum membeku.
penurunan titik beku dinyatakan Persamaan penghitungan sebagai berikut:


ΔTf = penurunan titik beku
m     = molalitas larutan
Kf     = tetapan penurunan titik beku molal
W     = massa zat terlarut
Mr   = massa molekul relatif zat terlarut
p      = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC


Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari
Berikut ini merupakan penerapan atau aplikasi dari prinsip penurunan titik beku diantaranya ;
1)    Membuat es krim yang lembut
Perbedaan antara es batu dan es krim adalah es batu sangat padat dan tidak berasa karena es batu hanyalah air yang membeku tanpa tambahan apa-apap sedangkan es krim terasa lembut dan lezat karena berbagai bahan pembuat es krimlah yang membuatnya demikian. Bahan –bahan tersebut antara lain adalah gula, susu, cokelat, mentega, dan garam.  Bahan –bahan tambahan tersebut terutama garam dapat menurunkan  titik beku air. Sehingga es krim terasa lembut dan tidak membeku  dingin meskipun.

2)    Antibeku pada radiator mobil
di daerah-daerah  beriklim dingin air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan terus menerus maka mesin kendaraan akan cepat rusak. Untuk mengatasinya maka dengan menambah etilen glikol  diharapkan titik beku air akan menurun sehingga meskipun cuaca dingin air radiator tidak mudah membeku.

3)    Antibeku dalam tubuh hewan
Hewan-hewan di daerah dingin misalnya daerah kutub utara juga memanfaatkan prinsip koligatif penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah  ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku  yang mampu  menurunkan titik beku air hingga 0,8oC , dengan demikian, ikam laut dapat bertahan di musim dingin yang  suhunya mencapai 1,90C karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya.

4)    Antibeku untuk mencairkan salju
Di daerah yang mempunyai musim salju setiap hujan salju terjadi jalananan akan dipenuhi oleh salju.hal ini tentu sangat membuat kendaraan sulit untuk melaju.Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi dengan campuran NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam  yang ditaburkan maka semakin banyak pula salju yang mencair.

5)    Es batu pengawet ikan
Nelayan membutuhkan es batu untuk mengawetkan ikan. Agar suhunya lebih rendah maka ditambahkan sejumlah garam  pada es batu tersebut. Maka es batu yang dicampur dengan garam akan menjadi lebih dingin sehingga lebih efektif untuk mengawetkan ikan.

Itulah diantaranya pemanfaatan prinsip sifat koligatif terutama pada subbab penurunan titik beku yang sering kita temui di kehidupan kita sehari – hari.






Nama          : M eko setiawan

No comments:

Post a Comment